Kamis, 17 Januari 2013

Menulis Di Atas Kotoran Gajah


Hayo apa yang sedang ada di fikiran anda setelah membaca judul di atas? Pasti anda menganggap jorok bukan? Tapi tunggu dulu, menulis di atas kotoran gajah bukan benar-benar di atas kotoran gajah yang masih basah tetapi kotoran gajah yang sudah di daur ulang menjadi kertas.
Kertas merupakan salah satu benda yang sudah sangat biasa dikehidupan sehari-hari manusia, seperti media menulis, media pengepakan, hiasan, dll. Yang kita tahu selama ini, kertas terbuat dari pohon. Coba kita perkirakan, berapa banyak pohon yang ditebang untuk dijadikan kertas? Pasti banyak. Namun sekarang penebangan pohon untuk dijadikan kertas setidaknya dapat sedikti direm, karena Taman Safari Indonesia saat ini sudah dapat memproduksi kertas dari kotoran gajah.
Kotoran gajah tidak hanya dapat dijadikan sebagai kompos, namun juga kertas. Tekstur kotoran gajah yang berserat dianggap cocok untuk bahan daur ulang menjadi kertas. Memang dibandingkan kotoran kuda atau kerbau, kotoran gajah lebih berserat dikarenakan perncernaan gajah yang kurang baik sedangkan kuda dan kerbau memiliki pencernaan yang sempurna.
Ketidaksempurnaan pencernaan gajah dimanfaatkan oleh pegawai Taman Safari Indonesia beberapa bulan lalu. Berawal dari sebuah eksperimen dengan hasil bahwa proses pembuatan kertas dari kotoran gajah dapat berlangsung selama satu hari.
Kepala Divisi Bidang Pertamanan Kompos dan Kertas Taman Safari Indonesia (TSI) Mukdor Khasani menjelaskan,  pembuatan kertas dari kotoran gajah tersebut melalui beberapa tahapan, diawali dengan mencuci kotoran gajah dengan air. Kotoran gajah yang telah dicuci berupa serat sisa makanan yang masih basah lalu dijemur pada sinar matahari hingga kering dan berubah warna seperti warna coklat susu. Serat kering itu kemudian dicampur dengan kertas bekas dengan perbandingan 3:1 (3 kilogram  kotoran gajah dan 1 kilogram kertas bekas).
Selanjutnya kotoran gajah yang sudah dicampur dengan kertas bekas diblender dalam alat khusus dan direbus, proses perebusan berlangsung selama 15 menit. Setelah direbus campuran kotoran gajah dan kertas bekas tadi berubah menjadi bubur kertas dan dicetak dengan screen ukuran 40 x 50 cm untuk menjadi kertas. Setelah kering hasil cetakan itu dapat diangkat dan sudah menjadi kertas.
Kertas hasil daur ulang kotoran gajah dapat dijadikan kalender, undangan, frame foto,dll. Selain dijadikan kerajinan seperti tadi, kita juga bisa menulis, melukis di atas kertas tersebut tanpa mempengaruhi keindahan apa yang kita tulis dan kita lukis. Tenang saja, kertas-kertas itu sudah tidak berbau kotoran gajah aslinya, jadi kita bisa aman menggunakannya tanpa menutup hidung.
Sebuah inovasi pengembangan daur ulang unik dari kotoran gajah yang dikembangkan oleh Taman Safari Indonesia semoga dapat memberi pencerahan kepada kita untuk memanfaatkan segala sesuatu dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar