Kamis, 06 Juni 2013

Ulat Sagu, lauk bergizi yang bebas kolesterol


Ulat merupakan salah satu binatang yang menjijikkan untuk sebagian besar orang. Ketika kata “ulat” disebutkan, pasti yang terbayang adalah binatang kecil yang berjalan dengan memelarkan dan menarik badannya. Walaupun ulat ada dalam lagu dan sering dinyanyikan (telur telur, ulat ulat, kepompong, kupu-kupu, kasian deh lu...), namun tak sedikit orang yang menghindari ulat. Ulat yang sering kita kenal yaitu ulat bulu yang amat dihindari karena menyebabkan gatal-gatal, ulat sagu yang popular di daerah timur, dll. Kali ini saya akan sedikit membahas tentang ulat sagu.
            Ulat sagu merupakan larva dari kumbang merah kelapa atau Rhynchophorus Ferruginenus. Binatang ini biasanya ada didalam batang sagu yang sudah membusuk. Ulat sagu ini merupakan salah satu santapan sehari-hari masyarakat Kamoro, Papua. Masyarakat Kamoro biasa menyebut ulat sagu dengan sebutan ‘koo’. Biasanya ulat sagu ini dimakan dengan sagu. Jadi biasanya masyarakat Kamoro mencari sagu sambil mencari ulat yang terdapat didalam batang sagu.
            Banyak cara yang dilakukan masyarakat Kamoro untuk menyantap ulat sagu, seperti dibakar, dimasukkan kedalam sagu (sebagai isi), digoreng, dll. Namun masyarakat Kamoro juga banyak yang memakannya secara hidup-hidup (mentah).
            Orang Kamoro meyakini ulat sagu mengandung banyak vitamin. Semakin banyak menyantap ulat sagu, akan semakin sehat. Keyakinan masyarakat Kamoro ini memang tidak salah, karena berdasar penelitian, ulat sagu merupakan lauk bergizi yang bebas kolesterol. Kandungan protein ulat sagu sekitar 9.34%. Ulat ini juga mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1.84%), asam glutamat (2.72%), tirosin (1.87%), lisin (1.97%) dan methionin (1.07%).
            Dari beberapa orang yang pernah menyantap ulat sagu, mereka berpendapat bahwa ketika ulat sagu digigit, tubuh ukat sagu akan melumer dan meninggalkan rasa gurih seperti santan di lidah, sedangkan kepalanya krispy.
            Penasaran bagaimana rasa ulat sagu? Silahkan coba sendiri....

Sumber: Ensiklopedi Binatang Penyembuh oleh Astrid D Hadi

0 komentar:

Posting Komentar