Minggu, 30 Desember 2012

Sirsak Penumpas Segala Penyakit


Sirsak . Kata sirsak biasanya kita dengar sebagai salah satu bahan minuman segar atau bahan makanan kecil lainnya. Buah berduri lembut yang masih kerabat dekat dengan srikaya ternyata sangat popular hamper diseluruh dunia. Mungkin kalo sirsak bisa ngomong, dia akan mengatakan “ I am Sirsak, am very famous in the World” haha
Sirsak merupakan salah satu buah yang kurang popular di masyarakat Indonesia. Namun belakangan ini, buah bercita rasa manis asam ini menjadi buah bibir masyarakat karena sejuta manfaat yang terkandung didalamnya.
Buah yang memiliki nama latin annona muricata memang lebih dikenal sebagai buah. Lembaga-lembaga penelitian di Amerika Serikat telah melaporkan bahwa sirsak memiliki kemampuan sebagai pembunuh alami sel kanker, bahkan kemampuannya 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi yang menyakitkan itu.
Tak hanya di mancanegara, berbagai lembaga penelitian di Indonesia pun ikut menguak manfaat serta khasiat sirsak. Rahasia spektakuler sirsak tak hanya terdapat pada daging buah yang berwarna putih dan bertektur lembut saja, namun juga terdapat di bagian-bagian tanaman yang lainnya. Berikut adalah bagian tanaman sirsak beserta kandungan dan khasiatnya.

1.      Daun
       Daun sirsak merupakan bagian yang mengandung banyak zat di antaranya annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin,annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, serta murucapentocid. Daun sirsak secara tradisional dimanfaatkan untuk mengobati abses, arthritis, asthenia, asma, bronchitis, kolik, batuk, diabetes, diuretic, disentri, demam, gangguan empedu, influenza, jantung, hipertensi, gangguan pencernaan, infeksi, cacingan, lactogogue, gangguan hati, malaria, jantung berdebar, reumatik, kurap, kejang, obat penahan darah, tonik, obat penenang, tumor dan borok.
       Pada tahun 1976, The National Cancer Institute meneliti khasiat sirsak sabagai antitumor dan antikanker. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa daun dan batang sirsak mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker.

2.      Bunga
       Di beberapa Negara, bunga sirsak juga dimanfaatkan untuk obat bronchitis dan batuk.

 3.      Buah
       Buah sirsak yang berasa asam manis ini selain memiliki kandungan gizi yang tinggi, ternyata memiliki kandungan annonaine dan asimilobine. Buah sirsak dapat dimanfaatkan untuk obat diare, maag, disentri, demam, flu dan menjaga stamina, serta pelancar asi.

4.      Biji
       Biji sirsak mengandung banyak zat antara lain anomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine, caclourine, cohibin, panatellin, xylomaticin, reticuline, sabadelin, dan  solamin. Biji sirsak secara tradisional biasa dimanfaatkan untuk mengobati astringent, karminatif, penyebab muntah, mengobati kepala berkutu dan parasit kulit, serta sebagai obat cacing. Biji sirsak juga sudah banyak digunakan untuk insektisida.

5.      Kulit Batang
       Kulit batang sirsak mengandung atherospremin, murin, muricine, solamine, dan reticuline. Kulit batang ini biasa digunakan untuk pengobatan asma, batuk, hipertensi, obat parasit, serta obat penenang dan kejang.

6.      Akar
       Akar sirsak juga merupakan bagian tanaman yang banyak mengandung zat di antaranya annocatacin, annomonicin, annomontacin, annonacin, annomuricatin, cohibin, muracin, muricetanol, muricatin, panatellin, dan reticulatacin. Akar sirsak juga digunajkan untuk obat diabetes serta obat penenang dan kejang. Khusus untuk diabetes yang digunakan adalah kulita akarnya.



referensi : Mardiana, Lina dkk., "Ramuan & Khasiat Sirsak",  penebat swadaya, 2011.

Sabtu, 29 Desember 2012

Manfaat Bawang Merah


Bawang Merah (Allium ascalonicum L) adaalh umbi-umbian yang sangat popular bagi manusia. Mayoritas penduduk dunia mengonsumsinya. Masakan Indonesiapun terasa kurang sedap jika racikan bumbunya tidak disertai bawang merah.
Disamping sebagai penyedap masakan, umbi yang dikenal dalam Bahasa Arab dengan sebutan bashal ini ternyata memiliki kandungan yang bermanfaat, seperti Vitamin C, kalsium, zat besi, potassium, serta asid folic. Karena itu bisa juga digunakan sebagai obat-obatan. Ibnu Muflih dalam Al Adab As Syar’iyah (3/14,15) telah menyebutkan khasiat bawang merah, diantaranya bisa meringankan batuk, sakit kepala, melancarkan air kencing, meningkatkan gairah seks dan memperkaya sperma, serta mempercantik kulit.
Belakangan, dunai farmasi modern menyepakati apa yang telah ditemukan oleh para ulama Islam diatas. Kandungan Prostaglandin A-1 yang ada di bawang merah ternyata bisa mengurangi tekanan darah tinggi yang biasanya menjadi salah satu penyebab timbulnya sakit kepala. Selain itu, kandungan sulfurnya ternyata bisa membuat kulit terlihat lebih muda.
Bahkan bawang merah dipercaya bisa melawan penyakit osteoporosis, sebagaimana hasil riset yang dilakukan di University of Bern, Switzerland, yang dipublikasikan pada 30 Maret 2005.
Peneliti dari University of Medical Science Jepang juga telah membuktikan bahwa vanadium dan allixin  yang terkandung dalam bawang-bawangan bisa merendahkan kadar gula bagi penderita diabetes, sebagai mana dilansir Science Daily pada 19 November 2008.
Walhasil Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) menjadikan bawang merah sangat bermanfaat bagi manusia, tinggal manusianya mau bersyukur atau malah kufur atas karunia ini.

Sumber : Hidayatullah edisi 03 juli 2009

Agar Slide PowerPoint Cetar Membahana Badai


Membuat slide presetasi dengan PowerPoint bukan merupakan hal yang aneh di jaman sekarang ini. Semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, trainer, karyawan dan bahkan wirausahawan sudah menggunakan PowerPoint dalam mempresentasikan tugas, ide, pekerjaan, dll.
Dalam menampilkan slide presentasi, ada yang langsung dapat meningkatkan semangat audience dalam memperhatikan materi, namun ada juga yang malah menurunkan semangat mendengarkan.
Meningkat atau menurunnya minat audience dikarenakan penyajian materi yang membosankan. Berikut merupakan cara-cara membuat slide presentasi agar tidak membosankan dan dapat cetar membahana badai:
1.      Jangan mengkopas Word ke PowerPoint
Pemberi materi terkadang malas untuk meringkas materi yg akan mereka sampaikan. Jadi langsung saja mengkopas apa yang ada di Word kedalam PowerPoint. Hal ini akan semakin memperkecil ukuran font. Kecilnya ukuran font dapat melenyapkan minat pendengar.
2.      Gunakan aturan “5 x 5 rule”
Maksudnya adalah maksimal 5 bullet point perhalaman, dan masing-masing point sebaiknya tak lebih dari 5 kata.
Penuhnya slide juga dapat membuat malas untuk mendengarkan. Karena menganggap materi yang disampaikan akan banyak.
3.      Hindari menulis semua tulisan dengan HURUF KAPITAL
Untuk judul slide, mungkin oke menggunakan huruf besar semua. Namun ketika menjabarkan dalam poin-poin gunakan huruf non-kapital. Sebab kalimat panjang yang semua menggunakan huruf capital terbukti sulit dibaca.
4.      Gunakan font dan font size yang benar
Sebaiknya GUNAKAN jenis huruf Sans Seriff seperti Arial atau Verdana, dan BUKAN jenis huruf seriff seperti Times New Roman. Sejumlah pakar presentasi menyebutkan, dalam medium digital seperti layar computer, jenis huruf seperti Arial lebih mudah dibaca dibandingkan Times New Roman. Selain itu kalau bisa gunakan font size berukuran minimal 24 – yang lebih kecil sulit dibaca.
5.      Konsistensi
Maksudnya, jika menggunakan huruf Arial berukuran 28, maka sebaiknya digubnakan untuk semua halaman slide. Tak jarang ditemukan perbedaan ukuran font size, hal ini akan memberi kesan berantakan dan tidak professional.
6.      Hindari memberikan desain gambar kampungan dan ditata serampangan.
         Untuk membuat slide presentasi yang lebihg artistic, biasanya ditambahkan gambar (image). Cari gambar yang professional look . Jangan sesekali mencomot dari clip art yang tersedia di PowerPoint, karena ini akan menciptakan slide anda terlihat kampungan. Dan tak kalah penting tata gambar dengan memperhatikan aspek estetika, dan jangan asal taruh saja.
Itulah beberapa cara agar slide yang dibuat dapat cetar membahana badai, dan dapat diperhatikan oleh semua audience yang ada.

sumber : tips- trik oleh Yodhia Antariksa (dengan segala perubahan)

Kamis, 13 Desember 2012

Jenis - Jenis Dan Bentuk Koperasi


v  Jenis Koperasi (PP 60 tahun 1959)
a.       Koperasi Desa adalah koperasi yang menjalankan usahanya didesa – desa. Koperasi ini biasa disebut dengan Koperasi Unit Desa (KUD).
Contohnya : Memberikan pengarahan tentang peningkatan program produksi pertanian.
b.      Koperasi Pertanian adalah koperasi yang anggota – anggotanya terdiri dari petani, pemilik tanah, penggarap, buruh tani dan orang – orang yang berkepentingan serta mata pencariannya berhubungan dengan usaha pertanian yang bersangkutan.
Contohnya : Mengusahakan pembelian bibit, pupuk, obat – obatan, alat – alat pertanian, mengolah hasil pertanian dari tingkat bahan mentah menjasi barang jadi, memberi kredit bagi yang memerlukan, mengusahakan pasar penjualan hasil – hasil pertanian dan mendidik petani untuk berorganisasi untuk mengatasi kesulitan.
c.       Koperasi Peternakan adalah koperasi yang anggota – anggotanya terdiri dari pengusaha dan buruh peternakan yang mata pencahariannya berhubungan dengan peternakan.
Contohnya : Penjualan hasil – hasil peternakan, mengusahakan pembelian bahan – bahan / alat – alat peternakan, menyediakan kredit bagi anggota, menyelenggarakan pendidikan / penerangan tentang peternakan tepat guna.
d.      Kopertasi Perikanan adalah koperasi yang anggota – anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat perikanan, buruh / nelayan yang berkepentingan serta mata pencariannya berhubungan dengan usaha perikanan.
Contohnya : Mengusahakan pembelian alat – alat perikanan, mengusahakan modernisasi teknik dan perluasan pemeliharaan dan penangkapan ikan, menyediakan kredit , mengusahakan pengolahan dan pengawetan ikan.
e.       Koperasi Kerajinan / Industri adalah koperasi yang anggota – anggotanya terdiri                   dari pengusaha, pemilik alat – alat produksi dan buruh yang berkepentingan serta mata pencarian langsung berhubungan dengan kerajinan / industri yang bersangkutan.
Contohnya : Mengatur pembelian bahan – bahan yang diperlukan, mengadakan pembelian alat – alat produksi secara bersama, mengorganisir penjualan hasil – hasil kerajinan anggota, menyediakan kredit untuk anggota.
f.       Koperaasi Simpan Pinjam ( Koperasi Kredit) adalah koperasi yang anggota – anggotanya / non anggota mempunyai kepentingan langsung dibidang perkreditan.
Contohnya : Membantu keperluan kredit para anggota yang sangat membutuhkan dengan syarat bunga ringan, mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri, mendidik para anggota hidup berhemat, dengan menyisikan sebagian pendapatannya, dan menambah pengetahuan tentang perkoperasian.
g.      Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang dalam kegiatan usahanya menyediakan kebutuhan akan barang – barang sehari – hari atau bisa berbentuk barang – barang lainnya.
Contohnya : Sebagai penyalur tunggal barang – barang kebutuhan masyarakat sehari – hari, harga barang ditangan konsumen menjadi lebih murah, biaya penjualan maupun biaya pembelian dapat ditekan.
Koperasi :
a)      Koperasi Pemakaian ( Konsumsi), merupakan koperasi yang dalam kegiatan usahanya menyediakan kebutuhan akan barang – barang sehari – hari atau bisa berbentuk barang lainnya.
b)      Koperasi Penghasil atau Koperasi Produksi, koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang mengahasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawai / karyawan.
c)      Koperasi Simpan Pinjam, koperasi yang mempunyai kepentingan untuk menyimpan dana dan memberikan pinjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya / non anggota. Koperasi ini sering disebut dengan koperasi kredit.    

v  Ketentuan Penjelasan Koperasi Sesuai Undang – Undang No. 12/67 tentang Pokok – pokok Perkoperasian (pasal 17)
1.      Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dalam maasyarakat homogen karena kesamaan aktifitas / kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota – anggotanya.
2.      Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, ditiap daerah kerja hanya terdapat satu koperasi yang sejenis dan setingkat.

v Bentuk Koperasi (PP No. 60/1959)
a)      Koperasi Primer, dibentukm sekurang – kurangnya 20 (dua puluh) orang yang telah memenuhi syarat – syarat keanggotaaan.
b)      Koperai Pusat, terdiri dari sekurang – kurangnya 5 (lima) koperasi primer yang berbadan hukum.
c)      Koperasi Gabungan, terdiri dari sekurang – kurangnya 3 (tiga) pusat koperasi yang berbadan hukum.
d)     Koperasi Induk, terdiri dari sekurang – kurangnya 3 (tiga) gabungasn koperasi yang berbadan hukum.
Dalam hal ini, bentuk koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi.

v  Bentuk Koperasi yang Disesuaikan dengan wilayah Administrasi Pemerintah (Sesuai PP 60 Tahun 1959)
·         Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi desa
·         Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
·         Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
·         Di Ibukota ditumbuhkan Induk Koperasi

v  Koperasi Primer Dan Koperasi Sekunder
·         Koperasi Primer merupakan Koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah minimalnya 20 orang yang memiliki kepentingan yang sama.
·         Koperasi Sekunder merupakan Koperasi yang dibentuk oleh sekurang – kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum.

Senin, 12 November 2012

The 99 Club


Pada jaman dahulu hiduplah seorang raja, ia selalu mendapatkan apa yang diinginkannya dan selalu mendapatkan penghormatan dari seluruh rakyatnya. Ada satu hal yang mengganjal dihatinya ia merasa ada yang kurang dalam hidupnya, hidupnya terasa kurang begitu nikmat bahkan ia sudah merasa jenuh dengan kekayaan, fasilitas, dan penghormatan yang didapatkannya. Repotnya lagi ia tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya merasakan hal tersebut.
Pada suatu hari ia bangun tidur lebih pagi dari biasanya, kemudian berkeliling istana, ketika sedang berjalan diruang tamu kerajaan ia mendengar seorang bernyanyi, merasa penasaran ia mendekati asal suara tersebut dan ternyata seorang pelayan kerajaan sedang membersihkan ruangan tersebut sambil bernyanyi. Pelayan itu terlihat begitu bahagia, tanpa beban dan menikmati kehidupannya walaupun hanya seorang pelayan, hal itu tercermin dari wajahnya yang begitu cerah dan ceria.
Raja itu kembali kesinggasananya kemudian mengutus seorang pengawal untuk membawa pelayan yang tadi bernyanyi kehadapan sang raja diruangan pribadinya. Kemudian sang raja bertanya ”kau kelihatan sangat bahagia bagaimna caranya padahal kamu hanya seorang pelayan?” kemudian pelayan itu menjawab Tuanku hamba hanyalah seorang pelayan, hamba tidak memiliki apa-apa, kecualiistri dan kedua anak hamba yang begitu manis. Setiap hari ahamba pulang kerumah selalu disambut oleh mereka dengan perasaan suka cita, mereka tidak pernah mempermasalahkan penghasilan hamba yang sedikit, bahkan mereka selalu bersyukur terhadap apapun yang hamba bawa pulang, saya bahagia karena keluarga saya juga bahagia.
Meras penasaran dengan penuturan pelayan tadi, sang raja kemudian memanggil patih kerajaan yang terkenal bijaksana kemudian meminta saran daari patihnya. Kemudian patih itu menjawab “paduka saya yakin pelayan tersebut belum masuk kedalam klub 99” “klub 99”? apa itu Tanya raja keheranan. Utnuk mengerti apa itu klub 99, raja dimintanya untuk memasukkan 99 koin emas kedalam kedalam sebuah kantung dan meletakkannya kedalam didepan pintu rumah pelayan tersebut tanpa sepengetahuan orang lain. Kemudian sang raja menuruti perintah sang patih bahkan ia sendiri dengan mengendap-endap meyimpan kantong tersebut tepat didepan pintu rumah pelayan tadi, kemudain raja itu bersembunyi untuk melihaat reaksi apa yang terjadi ketika pelayan tersebut menemukan kantong uang tersebut.
Ketika si pelayan hendak keluar rumah ia menemukan kantong didepan rumahnya, dengan sangat hati-hati ia membukan isi kantong tersebut, ketika mengetahui bahwa kantong tersebut berisi kepingan uang emas ia langsung teriak kegirangan, kemudian ia mengeluarkan seluruh isi tas dan mulai menghitungnya, seteleh menghitungnya ternyata hanya ada 99 keping uang emas didalam tas tersebut. Penasaran dengan jumlah uang yang tidak genap 100, maka ia memeriksa kembali kantong tersebut dan kembali menghitung jumlah kepingan uang tesebut, tetap saja jumlahnya 99. Kemudian ia bergegas untuk mencari keeping uang yang menrut dirinya harus genap seratus berangkali jatuh disekeliling rumahnya, ia tidak menemukan apa-apa.
Keesokan harinya ia berangkat kerjadenga persaan gusar memikirkan satu keeping uang emas yang hilang, berbeda dengan hari sebelumnya sekarang dia tidak lagi cerah, tidaklagi bernyanyi, wajahnya terlihat begitu serius dan murung. Semua hal yang terjadi pada palayan tersebut tidak pernah lepas dari pengawasan sang raja, sang raja pun heran, kembaliia memanggil patih dan menceritakan seluruh kejadian, sang patih berkata “berarti sekaran g pelayan tersebut telah bergabung dengan klub 99 paduka”! raja semakin heran dan meminta penjelasan lebih jauh lagi pada sang patih, sang patih pun menjelaskan denga panjang lebar.
Sang patih berkata “paduka klub 99 hanyalah julukan yang diberikankepada mereka yang memiliki banyak hal tetapi tetap merasa tidak bahagia, akibatknya mereka terus memikirkan kekurangannya dan melupakan kebahagiaan yang telah mereka dapat. Pelayang tersebut tidak bersyukur dan bahagia denga 99 koin emas yang telah ia miliki, justru berfokus untuk memikirkan kenapa Cuma 99 tidak genap 100, celakany ia tidak lagi memikirkan kebahagiaan keluarganya, kebahagiaan dirinya apalagi lingkungannya ia hanya berfikir kemana satu koin lagi.

Jumat, 02 November 2012

Cara Mensosialisasikan Koperasi Kepada Masyarakat



Coba kita bertanya kepada anak kecil dimana letak mini market, pasti mereka langsung menjawab sambil menunjukkan arahnya. Namun bila kita menanyakan dimana letak koperasi, mungkin anak kecil tersebut kebingungan dan tak lama kemudian menggelengkan kepala sambil berkata tidak tahu. Fenomena tersebut bukan hal yang aneh, karena istilah koperasi masih sangat asing untuk saat ini.
Keasingan yang dirasakan anak kecil tersebut bukan dikarenakan usianya, tetapi karena keakraban. Mini market lebih akrab mereka kenal, kerena orang tuanya selalu mengajak mereka berbelanja ke mini market. Dan bagaimana dengan koperasi? Kebanyakan orang tua kurang memperkenalkan kepada anaknya tentang koperasi, kurang membiasakan diri untuk berbelanja ke koperasi itu dikarenakan para orang tua pun juga kurang mengenal koperasi. Bagaimana bisa mengenal koperasi, toh koperasi kurang memperkenalkan dirinya sehingga menjadi asing dan dianggap kuno.
Keasingan koperasi untuk masyarakat Indonesia bukan dikarenakan koperasi baru dibentuk di Indonesia, tetapi kurangnya sosialisasi koperasi kepada masyarakat. Tetapi kenapa mini market yang baru dibuka langsung dikenal masyarakat banyak dan segera berdatangan?. Itu karena ada sebuah sistem manajemen dan pensosialisasian yang bagus dalam mini market.
Kurang unjuk dirinya koperasi dalam kehidupan masyarakat dikarenakan banyak hal, seperti kepengurusan yang masih sangat amatir sampai peran pemerintah yang sedikit menganggap koperasi sebagai anak emas yang masih harus ditatih. Namun seiring berjalannya waktu pemerintah juga menyadari dan mengubah serta lebih memperhatikan koperasi agar lebih mandiri.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mensosialisasikan koperasi ke masyarakat, seperti memanfaatkan media massa, kemajuan teknologi, serta rasa ketidakpuasan konsumen, dsb.
Media massa merupakan salah satu cara yang cukup bagus dan efektif dalam pengenalan koperasi. Kementerian Koperasi dan UKM dapat menayangkan iklan-iklan tentang koperasi di televisi, koran dan majalah bahkan di radio. Dengan sering terdengarnya kata koperasi ditelinga masyarakat, diharapkan daya ketertarikannya terhadap masyarakat juga bertambah.
Hal tersebut telah terbukti melalui iklan Kementerian Koperasi dan UKM yang menjelaskan cara mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat dengan cara “pe em pe”. Sehingga saat ini bila kita mendengar kata pempek atau melihat makanan pempek secara tidak langsung kita akan teringan pada Koperas dan UKM Indonesia. “pe em pe” yang dimaksud dalam iklan bukanlah real makanan tetapi singkatan-singkatan yaitu:
“Pe” yang pertama yaitu pendidikan dan pelatihan. Kementerian Koperasi dan UKM banyak memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat seperti seminar, kursus, dsb. Hal tersebut dilakukan untuk menumbuhkan minat dan ketertarikan masyarakat terhadap Koperasi dan UKM. Selain itu juga memberikan bekal pendidikan kepada masyarakat agar dapat lebih meluaskan usahanya di bidang UKM. Dengan meningkatnya minat dan bertambahnya pengetahuan masyarakat dalam memproduksi sebuah produk, dari situ akan bertambah pula anggota koperasi. Sebenarnya tujuannya utamanya bukan menambah jumlah anggota koperasi, tetapi lebih memperkenalkan koperasi kepada masyarakat agar koperasi kembali bangun dari tidurnya. Istilah “Tak kenal maka tak sayang” itu berlaku, dengan mengenal koperasi maka akan tumbuh suatu jiwa pengabdian kepada koperasi.
Yang ke dua “em” yaitu Modal. Pemerintah menyediakan modal untuk para pengusaha UKM agar usahanya lebih maju dan berkembang. Pengusaha UKM yang awalnya terbatas oleh modal kini dapat tersenyum, karena pemerintah memfasilitasi mereka dengan memberikan modal. Dengan diberinya suntikan modal dari pemerintah, kini usahanya dapat terus memproduksi bahkan dapat di ekspor ke luar negeri. Berapa bangganya bukan, karya anak bangsa dapat berjelajah di seluruh dunia.
Dan yang ketiga “pe” yaitu produksi dan pemasaran. Selain pemasaran yang dilakukan dalam koperasi, pemerintah juga menyediakan fasilitas dalam proses produksi serta pemasaran. Produk-produk Indonesia akan ditampilkan dalam event-event penting, seperti pameran-pameran yang melibatkan Negara-negara lain. Dengan hal tersebut, maka Negara asing akan mengenal produk Indonesia. Selain ditampilkan dalam event-event internasional, produk-produk Indonesia juga ditampung dalam suatu wadah yang diadakan rutin, seperti bazaar, dll sehingga masyarakat lokal juga tahu oh ini produk koperasi dan UKM.

Banyak contoh iklan yang berhasil membuat sebuah image produk menjadi baik dan terkenal di masyarakat. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan iklan Koperasi dan UKM juga dapat popular dimasyarakat. Iklan yang diberikan bukan hanya di media elektronik, tetapi juga seperti spanduk-spanduk, baliho, brosur, dll. Sehingga masyarakat juga akan sering melihat koperasi dimana-mana hal tersebut akan meredam rasa keasingan terhadap koperasi.
Saat ini hampir semua orang  biasa menggunakan internet. Penggunaan internet yang mengalami peningkatan disebabkan oleh kemajuan ternologi yang sangat pesat. Kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan dalam pensosialisasikan koperasi kepada masyarakat. Dengan meneruh iklan koperasi di internet, semua orang yang tersambung dengan internet dapat melihat produk-produk koperasi. Dan juga dapat pula merasakan perkembangan koperasi.
Rasa ketidakpuasan konsumen dapat juga dijadikan cara mensosialisasikan koperasi ke masyarakat. Mengapa bisa begitu? Karena dari ketidakpuasan konsumen akan muncul suatu inovasi-inovasi dalam pengenalan koperasi yang lebih menarik.
Ketidakpuasan konsumen dapat dijadikan sebuah acuan agar produk terus berkembang. Begitu pula dengan koperasi, melihat dari ketidakpuasan konsumen, koperasi diharapkan dapat mencari cara dalam pemenuhan kepuasan konsumen. Dari ketidakpuasan itu juga dapat dijadikan tangga pengukur apakah koperasi sudah sesuai dengan yang diharapkan masyarakat atau belum.
Ketidakpuasan konsumen bisa terdapat dari segi pelayanan, kualitas barang, harga, kenyamanan, keamanan, dll. Melihat dari tanda-tanda tadi, koperasi dapat memunculkan suatu ide yang unik dalam pemasarannya, seperti kondisi ruangan yang sangat nyaman, pengadaan program-program diskon koperasi, penghargaan bagi anggota terbaik, dll. Pokoknya segala hal yang dapat membuat masyarakat lebih melirik koperasi dibanding mini market.
Mensosialisasikan koperasi ke masyarakat berarti memperkenalkan koperasi kepada seluruh masyarakat. Tidak semua masyarakat dapat mengikuti seminar dan kursus yang biasanya diadakan di kota-kota. Apalagi bagi masyarakat daerah, sehingga pemerintah juga harus mengadakan sosialisasi dan penyuluhan koperasi dari RT ke RT agar semua merata. Hal tersebut dilakukan mengingat bahwa koperasi Indonesia lebih dibutuhkan bagi masyarakat daerah. Bukan berarti masyarakat kota tidak membutuhkan koperasi, tetapi masyarakat daerah yang biasanya agak sulit mendapatkan informasi tentang koperasi dan UKM.
Pensosialisasian koperasi tidak hanya dilakukan ke masyarakat dewasa, tetapi juga dilakukan ke kaum pelajar. Dengan mengadakan mata pelajaran tentang koperasi, setidaknya para pelajar mengetahui koperasi Indonesia. Sekolah juga harus mengadakan koperasi sekolah yang menjual kebutuhan para pelajar. Dari koperasi sekolah, para pelajar akan tahu manfaat koperasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu salah satunya mensejahterakan anggotanya (pelajar menjadi anggota koperasi sekolah). Dengan diberikan pendidikan secara teori dan praktek secara langsung dalam kehidupan, sangat diharapkan akan tumbuh suatu gebrakan dari kaum pelajar yang dapat membuat dunia perkoperasian Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Lakukan segala cara dalam pengenalan koperasi kepada masyarakat agar koperasi kembali dapat memegang ke eksisannya dalam perekonomian Indonesia. Munculkan gebrakan-gebrakan untuk koperasi agar kedepannya bisa menguasai pasar. Dan tanamkan image baik tentang koperasi Indonesia kepada masyarakat domestic dan mancanegara. Kerena kopersi merupakan salah satu jati diri bangsa Indonesia.

Kamis, 01 November 2012

Siapkah Koperasi Menghadapi Era Globalisasi?



Apasih Globalisasi?
            Kata globalisasi sangat sering didengar, apalagi masalah perdagangan internasional karena era globalisasi masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan bebas. Era globalisasi tidak hanya menyerang Indonesia, tetapi seluruh Negara seantera jagat. Berbagai kesepakatan seperti kerjasama, perjanjian multilateral, berbagai kelompok negara maju dan berkembang, penyatuan mata uang, dan lain-lain, merupakan suatu wujud dari lintas batas geografis-regional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak terhindarkan.
            Kata “Globalisasi” berasal dari kata global yang berarti universal. Secara umum globalisasi dapat diartikan proses interaksi antar individu, antarkelompok, dan antarbangsa yang saling bergantung dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
            Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (network definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang aan membawa seluruh bangsa dan Negara didunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
            Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh Negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negative terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Globalisasi di Indonesia saat ini
            Bagi Indonesia, era globalisasi itu sangat penting bagi perdagangan di Indonesia, apalagi dalam terbuka atau tertutupnya usaha, peluang, dan kesempatan, terutama bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi.
Produk-produk yang dihasilkan Indonesia harus dapat bersaing dengan produk-produk luar. Tidak hanya masyarakat domestik yang dapat merasakan dan menjadi konsumen produk dalam negeri, tetapi para turis (warga Negara asing)/ luar negeri juga harus menjadi konsumen produk dalam negeri.
            Agar dunia Internasional dapat mempercayai dan terus memakai produk Indonesia, maka kualitasnya harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan. Hal tersebut merupakan salah satu bukti adanya perdagangan bebas. Karena perdagangan bebas itu akan selalu membawa persaingan kearah yang lebih baik (persaingan bisa dalam kualitas produk, pemasaran,dll), serta membawa pada tingkat keseimbangan harga yang wajar dan efisien.
Sempat terjadi sebuah kontoversi dikalangan akademisi, pengamat dan para pelaku bisnis. Pengamat dengan lantang mengatakan bahwa kita belum siap menghadapi perdagangan bebas dengan Cina (ACFTA).
            Globalisasi merupakan salah satu sistem yang banyak dikenal orang diseluruh dunia, tetapi globalisasi tetap saja menjadi sebuah bahasan yang penuh kontroversi. Ada dampak positif dan dampak negative dari globalisasi. Dari sisi positif, globalisasi dapat memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi mewujudkannya kesejahteraan untuk semua melalui pasar terbuka dan arus modal tanpa pembatas. Namun dari sisi negative terdapat kelompok anti globalisasi yang meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan membawa keuntungan untuk kelompok yang kuat dan melumpuhkan kelompok yang lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan structural Negara berkembang atas Negara maju. Untuk itu globalisasi ekonomi harus disikapi dengan kritis, hati-hati, dan penuh perhitungan.
Menghadapi Globalisasi
Mengingat ketatnya persaingan yang dihadapi produk ekspor Indonesia termasuk UKM, maka Indonesia mengambil langkah-langkah strategis, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Langkah-langkah strategis jangka panjang diantaranya diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia, teknologi dan jaringan bisnis secara global. Sedangkan langkah-langkah strategis jangka pendek diantaranya, melakukan diversifikasi produk, menjalin kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan besar, produksi, memperkuat akses ke sumber-sumber informasi dan perbaikan mutu.
Pertanyaan “Apakah koperasi siap menghadapi era globalisasi?” jawaban yang cukup tepat yaitu, siap atau tidaknya koperasi tergantung pada pengorganisasian koperasi itu sendiri. Kepengurusan koperasi menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan lebih dahulu, karena kepengurusan koperasi mejadi batang sebuah koperasi dapat bertumbuh pesat.
Agar koperasi Indonesia tidak menjadi “anggota pasif” dalam perkembangan era globalisasi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
Pengklasifikasian tugas merupakan salah satu cara membekali agar koperasi siap menghadapi era globalisasi. Setidaknya koperasi membagi/memecah kedalam beberapa sector (sector produsen, sector konsumen, sector kredit dan jasa keuangan). Hal tersebut dilakuan agar pengurus koperasi lebih fokus pada tujuan yang akan dilakukan sesuai kebutuhan anggota koperasi.
Selain  bekal untuk koperasi agar dapat go Internasional juga dilakukan pembekalan kepada para pengurus. Seperti telah sipaparkan sebelumnya, kepengurusan merupakan salah satu indikator penting dalam koperasi. Para pengurus, pemimpin, serta para anggota koperasi harus diberi pemahaman lebih dalam tentang koperasi. Hal tersebut menjadi dasar segala aktifitas koperasi. Karena dengan mengetahui koperasi lebih mendalam, pemimpin, pengurus, serta para anggota akan memiliki rencana-rencana kedepan agar koperasi menjadi lebih populer dimasyarakat.
Tidak hanya memahami secara utuh tentang perkoperasian, pemimpin , pengurus, serta anggota koperasi juga harus memiliki kesungguhan dalam pengelolaan koperasi. Sebaiknya dalam pemilihan kepengurusan dicari seseorang yang amanah, jujur dan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di koperasi. Transparan dalam pengelolaan koperasi juga dapat membuat koperasi menjadi semakin lebih kokoh, karena tidak akan ada kecurigaan yang muncul dari para anggota.
Dalam membentuk sebuah koperasi yang ideal, pengurus tidak hanya memikirkan bagaimana koperasi tersebut dikenal dimasyarakat luar, tetapi juga harus lebih memikirkan kesejahteraan anggota. Mengapa demikian, karena dengan terjaminnya kesejahteraan anggota itu membuktikan bahwa koperasi tersebut sudah dapat menjalankan tujuan utamanya. Selain itu, anggota yang merasa kebutuhannya dapat terpenuhi dalam koperasi akan menambah loyalitasnya kepada koperasi, dan juga akan lebih membantu koperasi untuk terus berkembang.
Mempertimbangkan semua kritik serta aspirasi dari para anggota akan menjadi tolak ukur apakah koperasi sudah sesuai atau sudah mampu memenuhi kebutuhan anggotanya?. Bercermin dari kritikan yang diterima membuat koperasi semakin lebih terpacu untuk melakukan pengorganisasian dan perencanaan yang semakin matang.
Selain itu koperasi juga harus lebih sering melakukan evaluasi apakah kebijakan dan kegiatan yang dilakukan koperasi dapat membuat koperasi semakin berkembang atau sebaliknya membuat koperasi semakin ambruk. Mempertahankan strategi yang dianggap baik dan mereorganisasi strategi-strategi yang dianggap mengancam perkembangan koperasi.
Dengan melakukan hal-hal demikian tadi, semoga pertanyaan “Apakah koperasi siap menghadapi era globalisasi?” mampu terjawab dengan pasti dengan kata “sangat siap”. Diera globalisasi ini koperasi diharapkan semakin berkembang bukan malah terseret mengikuti arus yang sulit dijinakkan dan akhirnya tenggelam, tapi koperasi Indonesia mampu berpartisipasi dalam pembentukan arus globalisasi dunia. Ayo kita semua benahi koperasi Indonesia kita, agar koperasi Indonesia tetap mebnjadi jati diri bangsa yang suatu hari nanti akan diakui keberadaannya oleh dunia.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Andai Aku Jadi Menteri Koperasi


Menjadi seorang menteri adalah salah satu tugas yang cukup tidak mudah, karena menjadi seorang menteri harus bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi baik sesuai rencana ataupun tidak. Memang semua pekerjaan harus ada pertanggung jawabannya, namun kinerja menteri dapat mempengaruhi citra bangsa, baik dimata masyarakat itu sendiri ataupun dimata internasional. Dalam pelaksanaan tugas, Presiden dibantu oleh beberapa jabatan penting salah satunya Menteri. Pada bahasan kali ini “Andai aku jadi Menteri Koperasi” jadi lebih menitik beratkan pada Kementerian Koperasi.
Setelah membaca judul bahasan ini, mungkin pertanyaan yang langsung terlontar difikiran adalah “Apa yang harus dilakukan seorang Menteri Koperasi?”. Pasti jawaban semua orang yang diberi pertanyaan itu hampir sama, yaitu Menteri Koperasi harus dapat memajukan perkoperasian Indonesia lebih baik lagi dari sebelumnya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kantor Kementerian Koperasi Indonesia yang berada di Jalan H.R. Rasuna Said Kav 3-5 Kuningan Jakarta. Kementerian Koperasi kini berganti nama menjadi Kementerian Koperasi dan UKM memiliki tujuan dasar yang sama dengan tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 09/M/2005 tanggal 31 Januari 2005 bahwa kedudukan kementerian Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) adalah unsure pelaksana pemerintah dengan tugas membantu Presiden untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan Koperasi dan UKM di Indonesia. Tugas Kementerian Koperasi dan UKM adalah merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta pengendalian pemberdayaan Koperasi dan UKM di Indonesia.
Pertumbuhan dan perkembangan Koperasi di Indonesia salah satunya merupakan atas kerja keras dan jasa- jasa para Menteri-menteri koperasi. Berikut adalah nama-nama orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Koperasi:
1. Letjen TNI H. Sarbini
Beliau menjabat dari 6 Juni 1968 sampai 28 Maret 1973. Pada saat itu bernama mnteri Transmigrasi dan Koperasi
2. Dr. Radius Prawiro, Drs,ec.,AK
            Beliau menjabat dari 28 Maret 1973 sampai 29 Maret 1978. Pada saat itu bernama Menteri Perdagangan dan Koperasi
3. Bustaril Arifin, S.H.
            Masa jabatan dari 29 Maret 1978 sampai 19 Maret 1983. Pada saat itu bernama Menteri Muda Urusan Koperasi. Namun pada 19 Maret 1983 sampai 21 Maret 1988 dipisah dan berganti menjadi Menteri Koperasi tanggal 21 Maret 1988 sampai 17 Maret 1993.
4. Subiakto Tjakrawerdaya, S.E.
            Masa jabatan beliau dari tanggal 17 Maret 1993 sampai 16 maret 1998. Pada tanggal 16 Maret 1998 sampai 21 Mei 1998 berganti nama menjadi Menteri Koperasi & Pembinaan Pengusaha Kecil.
5. Adi Sasono.
            Menjabat dari tanggal 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999. Pada masa jabatannya bernama Menteri Koperasi & UKM.
6. Drs. Zarkasih Nur
Beliau benjabat dari 23 Oktober 1999 sampai 20 Oktober 2001. Pada saat itu bernama Menteri Negara Koperasi & Pengusahan Kecil Menengah.
7. H. Aliwarman Hanan,S.H.
            Masa jabatannya dari 9 Agustus 2001 sampai 21 Oktober 2004. Pada masa jabatannya bernama Menteri Negara Koperasi & Usaha Kecil Menegah
8. Drs. Suryadharma Ali, M.si
            Dari tanggal 21 Oktober 2004 sampai 1 Oktober 2009
9. Syarief Hasan
            Menjabat sejak 21 Oktober 2009 sampai dengan sekarang.
            Kementerian Koperasi dan UKM adalah merupakan Kementerian dalam Pemerintahan Indonesia yang membidangi urusan Koperasi dan UKM. PBB telah mengakui melalui resolusinya nomor 64/136 bahwa Koperasi Indonesia sebagai Organisasi usaha telah terbukti disamping mampu bertahan dalam keadaan krisis ekonomi global, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kemakmuran rakyat.
            Karena artikel ini menuntut saya untuk Menjadi seorang “Menteri Koperasi” maka saya akan melakukan beberapa rencana yang harus dilakukan oleh seorang Menteri Koperasi.
            Yang pertama, saya akan meningkatkan tingkat kepedulian Pembina & Instansi terkait terhadap upaya pengembangan koperasi dimasing-masing unit kerja, serta menambahkan suntikan modal untuk koperasi guna menambah fasilitas-fasilitas yang ada. Teknologi merupakan salah satu fasilitas yang terdapat dalam koperasi. Kemajuan teknologi menuntut koperasi untuk terus mencari informasi yang terdapat diluar, agar koperasi tetap dapat berjalan dengan baik. Karena ada dibeberapa koperasi pemerintah kurang mensuplai dana, sehingga fasilitas yang diberikan sangat minim, dan keadaan koperasinya sangat memprihatinkan.
            Selain menambah suntikan dana dari pemerintah, koperasi diharapkan dapat mencari sendiri modal yang dibutuhkan yaitu investasi dari masyarakat (anggota). Tetapi yang jadi masalah pula, minat masyarakat serta kepercayaan masyarakat terhadap koperasi sangat rendah. Masalah itu seolah-olah menjadi suatu masalah yang saling berhubungan. Koperasi membutuhkan banyak anggota untuk dapat menambah modal koperasi, namun sangat sedikit masyarakat yang mau menjadi anggota koperasi. Dilain pihak masyarakat membutuhkan pembuktian dari koperasi akan masa depan yang akan didapat, namun tanpa permodalan yang cukup koperasi pun sulit untuk maju.
            Berikutnya yang akan diperbaiki adalah pengorganisasian koperasi. Banyak pengurus dari koperasi yang telah berusia lanjut, serta memiliki rangkap jabatan. Hal tersebut sangat mempengaruhi produktifitas koperasi. Pengurus koperasi yang memiliki rangkap jabatan akan sulit membagi waktu antara pekerjaannya di koperasi dan ditempat lain, sehingga rasa loyalitas terhadap koperasi akan hilang. Dalam pencarian bibit-bibit baru yang siap “mengabdi” kepada koperasi juga mengalami kesulitan, karena jarang sekali anak muda jaman sekarang yang mau bergelut di bidang koperasi. Sehingga terbatasnya kemampuan SDM koperasi untuk menyerap dan mengaplikasikan kebijakan yang sudah ada.
            Didesa-desa banyak dalam pemilihan ketua pengurusan koperasi diambil dari orang yang dituakan atau dihormati di daerah tersebut. Belum tentu orang tersebut memiliki dasar pendidikan yang baik sehingga dapat memajukan koperasinya. Masalah yang selanjutnya adalah pemilihan pengawas dari koperasi pun diambil dari masyarakat biasa juga. Mayoritasnya masyarakat desa berpendidikan rendah, sehingga mereka kurang mengetahui bagaimana cara yang baik dalam penglolaan koperasi sehingga koperasi menjadi lebih baik dan dapat mensejahterakan anggota (dalam hal ini masyarakat desa).
Seharusnya ada campur tangan dari pemerintah dalam masalah kepengurusan koperasi. Pemerintah harus mengutus beberapa orang yang dapat diandalkan dan sangat kompeten dalam memajukan koperasi di desa-desa. Sehingga koperasi dapat bersaing dengan perkembangan supermarket – supermarket yang sedang menjamur di Indonesia seperti (Alfamart,Indomart,Giant,dll).
            Banyaknya pesaing yang ada didunia usaha menuntut koperasi untuk terus meningkatkan kreatifitas, produktifitas, dan inovasi dalam menciptakan produk-produk yang dapat diterima masyarakat. Pengelolaan intern koperasi sangat dibutuhkan, karena dari rencana-rencana yang dibuat oleh para pengurus dan pengembangan koperasi itulah yang menjadi tugas yang hrus dilakukan oleh koperasi. Tetap menjual produk-produk hasil daerah merupakan salah satu rencana yang baik, karena diharapkan mampu meningkatkan pendapatan koperasi yang bersangkutan, serta meningkatkan pendapatan daerah yang berasal dari bidang pariwisata.
UKM diharapkan bisa mengembangkan usahanya sesuai dengan permintaan pasar, bukan sekedar meneruskan usaha keluarga. Untuk itu kebijakan ditekannya pada peningkatan daya saing dengan memberikan perkuatan-perkuatan baik financial maupun non financial. Seperti pembentukan sentra agar UKM dapat bersinergi satu dengan yang lainnya. Serta membentuk lembaga yayasan bisnis yang siap memberikan konsultasi, advokasi & informasi bisnis kepada UKM.
Kondisi perdagangan bebas (arus globalisasi) menuntut koperasi tidak hanya sekedar tetap eksis bertahan, akan tetapi juga dituntut mampu meningkatkan pelayanan dan produktifitas anggotanya, sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.
Rendahnya jiwa kewirausahaan anggota koperasi sehingga kemampuan untuk melakukan inovasi dan diversifikasi usaha sangat rendah serta rendahnya partisipasi anggota dalam kegiatan usaha koperasi. Memandirian koperasi melalui peningkatan produktifitasnya sebagai bahan usaha dan kualitas pelayanan untuk mendorong partisipasi aktif anggotanya.
Banyaknya anggota dalam suatu koperasi bukan menjadi tolak ukur kalau koperasi tersebut telah berhasil. Karena tidak sedikit anggota koperasi yang masuk kedalam koperasi hanya untuk meminjam dana. Banyaknya anggota yang berhutang tidak sebanding dengan pemasukan yang didapat koperasi. Jadi dibutuhkan pengawasan, pengontrolan dan pengurusan dana atau manajemen lain yang lebih baik, untuk menentukan anggota mana yang akan diberikan pinjaman, dan anggota mana yang hanya memanfaatkan koperasi untuk mendapatkan dana.
Kurang solidaritas anggota terhadap koperasi juga merupakan salah satu masalah yang cukup serius. Karena anggota yang solidaritasnya rendah akan meninggalkan koperasi tersebut jika koperasi itu dilanda goncangan.
Setelah melakukan perbaikan – perbaikan yang menyangkut masalah dari dalam maupun dari luar koperasi, barulah saya akan mencoba mengembalikan citra dan nama baik Koperasi Indonesia dimata masyarakat. Karena beberapa waktu belakangan ini banyak sekali kasus penipuan dan penggelapan uang yang mengatas namakan Koperasi. Hal tersebut mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi turun drastic. Walaupun tidak semua koperasi berasas “penipuan”, namun masyarakat masih trauma atas apa yang telah terjadi.
Pengembalian nama baik koperasi dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Namun penyuluhan atau sosialisasi tidak hanya dilakukan ketika koperasi sudah dalam keadaan “baik”, tetapi ketika sedang dalam masa perbaikan. Mengapa demikian? Karena masa “perbaikan sistem” koperasi dapat mengundang masyarakat yang memiliki semangat untuk memajukan perkoperasian Indonesia. Sehingga pada saat koperasi dpat dikatakan sudah dikatakan “bangun dari sakitnya” anggota koperasi juga sudah banyak. Hal itu juga akan mempengaruhi minat masyarakat yang awalnya belum menjadi anggota, akhirnya memutuskan menjadi anggota koperasi.
Hal yang cukup penting dalam memajukan koperasi yaitu SDM yang berkualitas. Untuk dapat mencari SDM yang berkualitas dalam pengembangan koperasi Indonesia, seharusnya Menteri Koperasi dan SDM juga melakukan MOU dengan Kementerian Pendidikan. Kementerian Pendidikan seharusnya mencanangkan materi ajar tentang koperasi ada dalam silabus Sekolah Dasar (SD) walaupun materi koperasi yang diajarkan masih dalam ruang lingkup kecil. Setidaknya, anak-anak kecil mengetahui apa itu Koperasi dan apa manfaat yang akan didapat dari koperasi. Dari hal kecil tersebut sangat tidak menutup kemungkinan akan banyak minat baru / ketertarikan terhadap koperasi.
Semoga dari waktu ke waktu Perkoperasian dan UKM Indonesia menjadi lebih baik dan dapat membawa nama Indonesia di mata Internasionalnya dari produk-produk local yang berkualitas. Dan sangat diharapkan pula akan banyak bermunculan bibit-bibit- atau calon-calon pengurus koperasi yang jujur dan menjaga amanah dengan baik dan sangat kompeten dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi koperasi Indonesia saat ini.