Sabtu, 20 April 2013
Di zaman modern seperti ini, orang Indonesia mengenal 3
bahasa, yaitu bahasa asing, bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Penggunaan
bahasa asing (khususnya bahasa inggris) sangat dibutuhkan, jadi tak sedikit
orang tua yang memperkenalkan bahasa asing kepada anak-anaknya dari usia dini.
Para orang tua lebih mementingkan anaknya fasih dalam bahasa asing daripada
bahasa daerah, karena banyak yang menganggap bahasa daerah sudah ketinggalan
jaman.
Di lingkungan sekolah, pengajaran bahasa asing juga sudah
diadakan sejak taman kanak-kanak, sedangkan bahasa daerah?. Pengajaran bahasa
daerah sepertinya dianggap sebelah mata manfaatnya. Memang bahasa kesatuan
Indonesia itu adalah Bahasa Indonesia seperti yang telah di tetapkan pada
sumpah pemuda, namun bahasa daerah merupakan salah satu kebudayaan Indonesia
yang harus kita lestarikan.
Bahasa asing, bahasa Indonesia dan bahasa daerah memiliki
manfaat yang berbeda-beda. Bahasa asing berguna untuk persaingan, karena era
globalisasi seperti ini sangat dibutuhkan individu yang menguasai bahasa asing.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai sebagai bahasa resmi kenegaraan, sebagai
bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan sebagai bahasa
pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.
Dan bahasa daerah tak kalah memiliki fungsi yang tak kalah
penting, yaitu sebagai alat komunikasi intraetnis, sarana menunjukkan
keakraban, sarana menunjukkan identitas daerah dan kebanggaan daerah. Dengan
fungsi-fungsi itu, diharapkan bahasa daerah dipakai secara murni dalam ranah
keluarga, ketetanggaan dan kekariban (antaranggota etnis yang sama), ranah
adat, dan ranah agama. Namun, kenyataan yang ada ialah pemakaian bahasa daerah
telah terkontaminasi oleh pemakaian unsur-unsur bahasa Indonesia dan mengalami
pergeseran
Saat ini banyak orang yang apabila ditanya dari suku mana?
Mereka menjawab (salah satu suku di Indonesia), dan ketika ditanya lagi apakah
bisa bahasa daerahnya? Banyak yang menjawab tidak.
Orang-orang dari daerah-daerah di Indonesia saja tidak dapat berbahasa
daerahnya, mereka lebih fasih dalam penggunaan bahasa gaul karena mereka
menganggap bahasa saat ini bahasa daerah sudah katro dan lebih gaul apabila
menggunakan bahasa gaul.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar