Selasa, 05 Juni 2012
Puluhan tahun lalu, Ahli Ekonomi
telah menyatakan bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan Negara,
sehingga jika suatu Negara ingin mencapai kemakmuran maka Negara tersebut harus
melakukan perdagangan dengan Negara lain.
Beberapa alasan
mengapa suatu negara memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
1. Tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oeh
komuditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, harus di lakukan impor dari negara yang memproduksinya.
2. Karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat
dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar diluar negeri. Untuk
itulah suatu negara membutuhkan negara lain untuk perluasan pasar
baginproduknya.
3.
Sebagai sarana untuk melakukan proses alih teknologi.
4. Perdagangan antar negara ssebagai salah satu cara membina
persahabatan dan kepentingen-kepentingan politik lainnya.
5. Secara ekonomis dan matematis perdagangan antar negara dapat
mendatangkan tambahan keunntungan dan efisensi dari dilakukannya tindakan
spesialisasibproduksi dari negara-negara yang memiliki keuntungan mutlak dan
keuntungan berbanding.
B.
Hambatan
– Hambatan Perdagangan Antar Negara
Bentuk-bentuk
hambatan yang selama ini terjadi di antaranya adalah:
1.
Hambatan tarif
Tarif adalah suatu
nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu yang
akan memasuki suatu negara (komoditi impor ). Tarif sendiri ditentukan dengan
jumlah yang berbeda untuk masing- masing komoditi impor.
2.
Hambatan Quota
Quota sendiri
dapat diartikan sebagai tindakan pemerintahan suatu negara dengan menentukan
batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk ke negara tersebut.
Seperti halnya tarif, tindakan quota ini tertentu tidak akan menyenangkan bagi
negara pengekspornya
3.
Hambatan dumping
Dumping sendiri
diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lebih murah diluar
negeri dibanding harga didalam negeri untuk produk yang sama.
4.
Hambatan embargo / sangsi ekonomi
Sejarah
membuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak
asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu negara, akan menerima atau
dikenakan sanksi ekonomi oleh negara yang lain (PBB). Akibat dari hambatan yang
terakhir ini biasanya lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkene
sanksi ekonomi dari pada akibat yang ditimbulkan oleh hambatan-hambatan
perdagangan lainnya.
C. Neraca Pembayaran
Luar Negeri Indonesia
Neraca pembayaran
luar negeri Indonesia merupakan suatu bentuk pelaporan yang sistematis mengenai segala transaksi
ekonomi yang diakibatkan oleh adanya kebijaksanaan dan kegiatan ekonomi
disektor luar negeri
Pos – pos dalam
neraca pembayaran luar negeri Indonesia dikelompokkan ke dalam :
1.
Neraca Perdagangan
2.
Neraca Jasa
3.
Neraca Berjalan
4.
Neraca Lalu Lintas Modal
5.
Selisih yang belum ditentukan
6.
Neraca Lalu Lintas Moneter
D. Peran Kurs Valuta
Asing dalam Perekonomian Luar Negeri Indonesia
Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai
mata uang suatu negara (rupiah misalnya) yang harus dikorbankan atau
dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing (dolar). Sehingga
dengan kata lain jika kita gunakan contoh rupiah dan dolar, maka kurs valuta
asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan
untuk mendapat satu unit dolar dalam kurun waktu tertentu.
Masalah kurs valuta asing mulai muncul ketika transaksi ekonomi sudah mulai
melibatkan dua negara (mata uang) atau lebih, tentunya sebai alat untuk
menjembatani perbedaan mata uang dimasing-masing negara.
Aplikasi
Perubahan permintaan dan penawaran dapat mengakibatkan mata
uang dalam negeri (Rupiah) mengalami penurunan nilai/ Apresiasi dan juga
kenaikan/Depresiasi. Adapun sebab-sebab perubahan tersebut adalah:
a. Perubahan selera masyarakat terhadap komoditi luar negeri

b. Perubahan iklim Investasi dan tingkat bunga
Perubahan iklim investasi semakin aman dan menarik (PP No.20
1995 misalnya) dapat menyebabkan arus modal asing makin banyak yang masuk, yang
berarti penawaran modal asing berupa dollar meningkat.
c. Perubahan tingkat Inflasi
Tingginya inflasi dapat menyebabkan komoditi eksport kita
kurang dapat bersaing dipasarab dunia, karena karena inflasi tinggi harga
eksport akan mahal. Akibatnya jarang yang mau membeli produk kita.
d. Iklim investasi
Prospek dan iklim investasi yang menarik (aman dan tingkat
penghasilan yang tinggi) di Indonesia akan turut mempengaruhi banyak tidaknya
penawaran dollar ke Indonesia. Semakin menarik makan nilai rupiah akan semakin
tinggi (apresiasi).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar