Selasa, 12 Juni 2012
A. Pengangguran
·
Pengertian
Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian
karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
·
Jenis &
macam pengangguran
i. Berdasarkan
jam kerja
Berdasarkan
jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
1. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan
tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja
yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah
tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis
ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
secara maksimal.
ii. Berdasarkan
penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran
dikelompokkan menjadi 7 macam:
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian / siklus
ekonomi.
3. Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka
panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti:
ü Akibat permintaan berkurang
ü Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
ü Akibat kebijakan pemerintah
4. Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur
karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam,
pedagang durian yang menanti musim durian.
5. Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga
kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
6. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga
mesin-mesin.
7. Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi.
Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
B.
Inflasi
·
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
·
Penyebab Inflasi
1. Inflasi
tarikan permintaan (demand pull inflation) (kelebihan likuiditas/uang/alat
tukar), inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total
sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana
biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang
berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor
selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran
jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi
yang terjadi di sektor industri keuangan.
2. Inflasi
desakan biaya ( cost push inflation, terjadi akibat adanya kelangkaan produksi
dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara
umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.
C.
Hubungan Antara Pengangguran dan Inflasi
Di teori ekonomi makro, ada perdebatan
klasik masalah inflasi dan pengangguran yang dikenal luas dengan Kurva Phillips
(yang sebetulnya belum terbukti salah dan benar secara umum di semua
ekonomi/negara),. Kurva tersebut menggambarkan adanya hubungan negatif antara
laju inflasi dengan pengangguran: Laju inflasi tinggi, pengangguran rendah (dan
output tinggi). Akan tetapi kebalikannya juga justru dapat terjadi yakni
kenaikan harga-harga secara umum, yang dilihat dari laju inflasi akan
menurunkan output (produksi nasional) dan dengan sendirinya meningkatkan
pengangguran.
Hubungan inflasi, output dan pengangguran
(tiga hal yang sangat sentral dalam kebijakan makroekonomi) sangat ditentukan
oleh aggregat penawaran dan permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa.
Apabila aggregat permintaan meningkat, permintaan terhadap tenaga kerja akan
meningkat (dengan sendirinya pengangguran berkurang) dan produksi nasional juga
meningkat (dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi meningkat). Akan tetapi,
sebaliknya kenaikan aggregat permintaan tersebut akan menaikkan harga-harga
(meningkatkan laju inflasi). Ini yang dinamakan hubungan negatif inflasi dan
pengangguran. Di tahun 50-an dan 60-an, hubungan negatif ini luas ditemukan di
negeri maju seperti Inggris dan Amerika.
Bagaimana bila terjadi penurunan dalam
aggregat penawaran terhadap barang-barang dan jasa-jasa? Penurunan penawaran
dengan sendirinya berakibat pada “seolah” kenaikan dalam permintaan. Akibatnya
harga-harga meningkat (inflasi meningkat). Akan tetapi karena penawaran menurun
ini berarti permintaan terhadap tenaga kerja juga menurun yang dengan
sendirinya menurunkan produksi nasional. Akhirnya yang terjadi adalah inflasi
tinggi dan pengangguran tinggi (dan pertumbuhan ekonomi rendah). Ini yang luas
terjadi di tahun 70-an ketika terjadi resesi ekonomi global.
Referensi :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar