Jumat, 31 Mei 2013

The Foolish Carpenter


Seorang tukang kayu senior disebuah perusahaan kontraktor besar berniat untuk mengambil pensiun lebih cepat daripada waktu seharusnya. Ia menyadari ia bakal kehilangan kesempatan mendapatkan gaji beberapa tahun terakhir disertai bonus dan penghargaan lainnya. Namun hatinya telah mantap untuk menemui sang bos. ‘’saya sudah mantap untuk mengajukan pensiun bos dan saya akan sepenuhnya meninggalkan bisnis konstruksi ini untuk selamanya saya akan menghabiskan masa tua bersama keluarga saya’’ papar tukang kayu tersebut kepada bosnya. Sang pemilik perusahaan sangat menyayangkan keputusan karyawan setianya ini, padahal karyawan ini selalu menjadi karyawan teladan, tetapi ia tidak dapat melarang karyawannya tersebut.
Sebelum meninggalkan perusahaan sang bos memintanya untuk membuat satu rumah terakhir sang karyawan menyetujuinya walaupun hatinya sudah tidak berada diperusahaan itu lagi. Mulailah ia membuat rumah yang dipesan bosnya tetapi dengan cara kerja yang asal-asalan, mulai dari materialnya yang semaunya, kualitas pekerjaannya yang rendah serta prinsip kerja yang penting beres. Sungguh ini adalah cara meninggalkan perusahaan yang salah karena akan menjatuhkan krebidelitasnya sebagai karyawan teladan selama bertahun-tahun. Ketika rumah tersebut selesai dibangun sang bos berkenan meninjau hasil kerja karyawan yang disayanginnya ini dan kemudian berujar ‘’rumah ini adalah rumahmu” ujar sang  bos mantap, ‘’hadiah dari saya untukmu’’. Sang tukang kayu sangat kaget dan baru menyadari andaikata sebelumnya ia melakukan dengan kualitas baik maka ia akan mendapatkan kualitas rumah yang baik pula.

0 komentar:

Posting Komentar