Jumat, 22 Maret 2013
Investasi khususnya
investasi asing sampai saat ini masih merupakan faktor penting dalam
menggerakkan serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia khususnya di Industri masih sangat kecil presentasenya hanya bekisar
5-6 persen. Hal ini dikarenakan Indonesia belum menganggap serius industri dan
masih bertumpu pada sektor konsumsi. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia membutuhkan
investor baru sehingga pertumbuhan industri akan meningkat dan tidak hanya
bertumpu pada sektor konsumsi.
Bagaimana
menarik investor ke Indonesia
Investor-investor tersebut
tidak datang dengan sendirinya, Indonesia harus melakukan upaya-upaya agar
investor-investor itu teertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Lalu bagaimana
cara yang tepat untuk menarik para investor asing tersebut?
Menurut Deputi Kementerian Perekonomian Rizal
Affandi Lukman dalam Jakarta Seminar on
Indonesia ada 3 cara yang bisa dilakukan agar investor-investor baru
tertarik menanamkan modalnya di Indonesia:
1)
Meningkatkan Iklim Investasi
Yang terpenting
adalah peningkatan investasi dimana investor tidak takut lagi pendapatannya
hilang jika berbisnis disini, maka dari itu perlu ada ketegasan hukum
2)
Efisiensi Logistik
Pemerintah sudah
menyiapkan sistem logistic nasional (sisloknas) yang sejalan dengan sistem
trasnportasi nasional
3)
Meningkatkan iklim kompetensi beberapa
daerah
Untuk menarik investor memang ada
persaingan antarpemerintah local, iklim kompetisi ini yang harusnya
ditingkatkan sehingga semakin banyak investor yang datang
Jika tiga hal tersebut dilakukan serta ditambah dnegan
penanganan masalah disparitas, Indonesia diyakini mampu menarik investor untuk
menanamkan modalnya di indonesia.
Tidak hanya itu, untuk
menarik minat investor menanamkan modalnya di Indonesia, maka Indonesia juga
harus memperbaiki sistem keamanannya. Dengan sistem keamanan yang terjamin,
para investor pasti akan merasa nyaman
dan betah untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah juga harus memperbaiki
stabilitas politik dan kepastian hukum tentang PMA (Penanaman Modal Asing).
Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Investasi
Suatu Negara sebaiknya
tidak hanya memikirkan bagaimana cara untuk menarik para investor asing agar
mau menanamkan modalnya ke Indonesia, tetapi juga harus memikirkan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi investor asing dalam pengambilan
keputusan investasi.
Berikut merupakan bahan pertimbangan para investor
dalam menanamkan modalnya, antara lain:
1.
Suku Bunga.
Suku bunga
merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian
besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman
turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman
modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2.
Pendapatan Nasional per Kapita Untuk Tingkat
Negara (Nasional) dan PDRB per Kapita Untuk Tingkat Propinsi dan Kabupaten atau
Kota.
Pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli
masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau
daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita)
maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
3.
Kondisi Sarana dan Prasarana.
Investasi membutuhkan
sarana dan prasarana pendukung. Prasarana dan sarana pendukung tersebut
meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan
limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara lain :
jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana
telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan
internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah
tersedianya air bersih, listrik dan lain lain.
4.
Birokrasi Perijinan
Birokrasi
perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi
karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang
panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan
dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang
lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk
menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5.
Kualitas Sumberdaya Manusia
Manusia yang berkualitas
akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabny
adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern.
Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
6.
Peraturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang
ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan
kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
7.
Stabilitas Politik dan Keamanan
Stabilitas politik
dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan
investasinya untuk jangka panjang.
8.
faktor-faktor sosial budaya
Contoh faktor
sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa
pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara
masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.
Investasi memberikan
dampak baik bagi masyarakat maupun negara. Dengan adanya kegiatan investasi,
masyarakat dapat meningkatkan kegiatan
ekonominya dan dapat memperoleh kesempatan kerja. Dengan kegiatan
investasi pula, pendapatan nasional suatu Negara akan meningkat.
Sumber :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar