Senin, 08 Juli 2013

Febi, si pemilik tangan ajaib



          Belum genap 1 tahun saya mengenal gadis berkulit putih ini. Tapi saya cukup WAW dengan bakat dan keahlian yang dimilikinya. Keahlian menggoreskan pensil hingga tergambar dengan sangat jelas suatu objek.
          Saya engga tau, sudah pantaskah dia dibilang sebagai seorang pelukis. Tapi bagi saya, mahasiswi Jurusan Ekonomi yang sekelas dengan saya ini dapat menggambar dengan handal. Dia dapat menggambar objek tanpa melihat objeknya langsung, dapat menghidupkan suatu gambar, ya sudah tentu lewat tangannya.
          Terserah deh orang lain pada bilang saya terlalu berlebihan, tapi yang jelas dia memiliki potensi yang sangat bagus. Bisa jadi bakatnya itu akan menjadi sumber rejekinya. Aamiin...
          Pertama kali saya tau kalo dia bisa gambar itu pas saya liat ada satu gambar wanita dengan busana yang cukup bagus di file catetannya. Saya berfikir, ih hebat banget bisa ngedesain, kenapa engga jadi desainer ajah, kenapa masuk Ekonomi. Eh ternyata, dia engga cuma jago ngedesain baju ajah, dia juga bisa gambar yang lainnya.
          Terus pas ada satu mata kuliah yang mewajibkan sampul depannya harus gambar dengan tangan sendiri, si Febi ngebikinin Rena juga. Pas dinilai, gambar yang paling bagus dapet tambahan nilai, dan Febi sama Rena dapet tambahan nilai karena gambarnya bagus. Saya langsung berfikir, kenapa kemaren engga dibikinin febi juga ya. Hahahah licik banget saya ya...
          Tak hanya itu, pas beberapa anak kelas mau buka stand bazaar yang diberi nama “Pondok Aduhai”, Febi juga lah yang menggambarnya. Menurut saya, gambarnya cukup hidup, jagungnya yang menggoda, sosisnya yang sangat lezat, dan gelas es nya yang sangat menjanjikan menyegarkan tergorokkan.
          Bener-bener T O P deh Febi. Pas pelang (Vero) ulang tahun, dia juga lah yang melukiskan wajah pelang. Cukup sangat mirip, dipipinya, matanya yang berkaca mata, rambutnya, gigi behelnya, semuanya deh mirip, walaupun menurut saya lehernya terlihat seperti gondokan hehehe. Tapi kereeeennn.
          Dan belum lama, ketika dia melukiskan wajah temennya yang ingin pindah, hanya dalam waktu 1 hari, hasil lukisannya sudah jadi. Ya walaupun bentuk mukanya kurang panjang sedikit sih. Tapi jempol banget hasilnya, matanya itu loooooh seperti hidup.
          Dikelas dia sering banget nyoret2 kertas., tp engga sebarang nyoret, hasil coretannya itu menghasilkan sebuah lukisan. Lagi diem dia ngegambar, lagi bĂȘte dia ngegambar, bahkan pas lagi presentasi di depan kelas dia juga ngegambar.
Belom lama pas kelompok dia presentasi Teori Ekonomi 2, dia duduk sambil nunduk, rambutnya yang engga begitu panjang nutupin mukanya. Dosennya senyam-senyum, nanya ke saya, “itu ngantuk ya?”, kata saya “bukan bu, dia lagi ngegambar”. Masih bisa ajah kan ngegambar pas lagi presentasi.. dasar Febi......
Emang dasarnya udah hobi kali, ya dimanapun dan kapanpun. Tangan ajaibnya tetap bisa menceritakan sebuah cerita lewat gambar. Yaaaa memang tak sedikit orang yang bisa gambar, tapi bagi saya Febi itu keeereeeeeeeeeeeeen...............
Oh iya, pas saya disuruh bikin nametaq bentuk bad pig, dia juga yang bikin sket gambarnya, saya tinggal nyetak. Hehehe. Ga Cuma gambarnya, sampe tulisannya dia juga yang bikin, engga peke pensil dulu, langsung pake spidol dan langsung baguuus. Giliran saya yang tinggal nebelin tulisan, hasilnya jd jelek L.
Menurut saya, setiap apa yang tergorek dari tangannya Febi, semuanya cakep dah. Ada apa sih dengan tangannya? Sering di upgrade ya? heheh
Nih yang namanya Febi, siapa tau ajah ketemu dijalan, minta lukisin ajah ke dia. Hehehe

 Nih beberapa gambar febi yang saya ceritain tadi





Pejuang Islam : Abdullah Bin Khudzafah, Ra


Ia menjadi salah seorang tawanan tentara Romawi. Sebagai seorang ahli kuda yang gesit, Kaisar Romawi kagum kepadanya sehingga menawarinya untuk bergabung dengan pasukannya dengan pemberian imbalan yang besar. Tetapi, Abdullah bin Khudzafah menolaknya sambil mengatakan, “Wallahi, seandainya engkau berikan kepadaku seluruh kerajaanmu, aku tidak akan lepaskan agama Muhammad yang telah aku anut ini dan aku tidak akan pernah berkhianat kepada Khalifahku”.
 Kaisar berkata, ”Kalau begitu, siksalah dia dengan siksaan seberat-beratnya.”
 Abdullah berkata, ”Kalian hanya mampu menyiksa tubuhku yang fana, sedangkan jiwaku hanya ada di tangan Allah Ta’ala.”
 Maka, Abdullah bin Khudzafah disalib lalu di lempari panah sesuai dengan perintah kaisar. Setiap lemparan panah di sambutnya dengan teriakan, ”La Ilaahaillallah,” hingga panah-panah itu tidak mengenainya. Menyaksikan kejadian itu, sang kaisar menyuruh orang-orangnya untuk menyiapkan 1 kuali berisi air mendidih dan memerintahkan Abdullah bin Khudzafah untuk masuk kedalamnya. Ketika Abdullah Khudzafah memasukinya, ia pun menangis. Karenanya, kaisar menyangka dia ketakutan. ”Mengapa engkau menangis?” Tanya kaisar. Abdullah bin Khudzafah menungkas, ”Karena jiwaku hanya satu. Aku berharap memiliki seratus jiwa yang disiksa di jalan Allah.” Lalu kaisar berkata, ”Kalau begitu, tahan lah dia”
     Abdullah bin Khudzafah kemudian di masukkan kedalam sel. Lalu dikirimlah kepadanya seorang wanita muda yang cantik jelita dan genit dengan penampilannya yang merangsang untuk menggodanya dengan berbagai macam cara. Abdullah bin khudzafah membaca sekuntum ayat yang berbunyi :
       Dan wanita (Zzulaiha) yang Yusuf tinggal dirumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, ”Marilah ke sini “ Yusuf berkata, ”Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.”(QS. Yusuf : 23)
 Tentara kaisar lalu memasukkan daging babi dan minuman keras ke dalam sel tahanan Abdullah bin Khudzafah. Maka, selama 3 hari dia terus-menerus membaca, ”Lailalaillallah” dan tidak mendekati daging babi serta minuman memabukkan itu.
Kemudian Raja Hiraklius memanggilnya. Ia menyuruh Abdullah untuk mecium kepalanya baru kemudian akan melepaskannya. Lalu Abdullah bin Khudzafah menukas, ”Kawan-kawanku juga harus di lepaskan.” Kemudian ia mencium kepala Hiraklius setelah menyetujui permintaannya itu.
Ketika ia kembali ke Madinah dan menceritakan peristiwa yang di alaminya kepada Umar bin Khattab, Umar dan para sahabat Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam pun mencium kepalanya. Semoga Allah SWT meridhai Abdullah bin Khudzafah.

Novi Fajar Anggoro. 2009. 69 Pejuang Islam. Surabaya: Karya Agung

Bedug



Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki banyak fungsi sebagai alat komunikasi  tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu shalat atau sembahyang. Bedug terbuat sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira 1 meter atau lebih. Ujung batang yang berukuran lebih besar di tutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila di tabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
Bedug sebenarnya berasal dari India dan Cina. Bedasarkan legenda Cheng Ho dari Cina, ketika laksamana Cheng Ho datang ke Semarang, mereka di sambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian,ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara bedug dari masjid. Sejak itulah bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di Negara Cina, Korea dan Jepang, yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Di Indonesia, sebuah bedug biasa di bunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu sholat atau sembahyang. 

Fungsi bedug sendiri ada 2 yakni :
·         Fungsi sosial : Bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komunitas.
·         Fungsi estetika : Bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.