Selasa, 19 November 2013

Tragedi Miras Oplosan di Masyarakat


Masalah:
Minuman beralkohol bukan merupakan suatu hal yang aneh dan asing didengar baik bagi masyarakat Indonesia ataupun dunia. Di dunia Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri, seperti anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain. Beberapa suku dan daerah di Indonesia juga memiliki sejenis minuman yang beralkohol yang mereka buat dari hasil fermentasi dan hanya diminum pada saat acara-acara tertentu saja.
Kebiasaan “meminum” yang dahulunya dilakukan oleh orang-orang tertentu pada acara-acara tertentu sekarang sudah mulai bergeser. Tak sedikit orang menganggap meminum minuman keras merupakan suatu hal wajar dan lumrah dilakukan apalagi pada saat ada suatu acara. Seperti acara kelulusan dirayakan dengan pesta miras, perpisahan dirayakan dengan pesta miras, pernikahan dirayakan dengan pesta miras, di baar, diskotik, dll.
“Wabah penyakit” mengkonsumsi miras merupakan sesuatu yang harus serius diatasi. Pada saat sekarang, tak hanya orang dewasa yang menjadi “peminum” namun remaja dan pelajar juga banyak yang menjadi “peminum”. Ada banyak fator yang membuat seseorang menjadi peminum miras, antara lain:
·         Faktor Individu
·         Faktor Keluarga
·         Faktor Sekolah
·         Faktor Kelompok teman Sebaya
·         Faktor Lingkungan Sosial

Minuman beralkohol tidak berbahaya jika dikonsumsi pada dosis yang sewajarnya. Namun jika dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan, minuman beralkohol dapat sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian. Miras obplosan sudah sangat jelas memiliki dosis alcohol yang berlebihan, karena miras oplosan mencampur minuman keras dengan bahan bahan lain seperti mencampur dengan minuman energy, susu, minuman bersoda, lotion anti nyamuk, pembasmi serangga, dll. Entah masyarakat tau atau tidak dampak dari pencampuran itu, tapi sepertinya sebagian besar masyarakat tidak mengetahui bahaya dari pemcampuran minuman keras dengan bahan-bahan lain.
Sebagian besar pengguna miras oplosan adalah masyarakat menengah kebawah. Mereka membuat miras oplosan didasari karena semakin mahalnya harga minuman keras illegal. “Nafsu” atau keinginan yang menggebu-gebu untuk “meminum” membuat meraka menghalalkan segala cara untuk dapat memenuhi keinginannya tersebut dengan mengeluarkan harga yang jauh lebih murah.
Melihat semakin banyaknya peminum miras oplosan, membuat sekelompok orang untuk membuat bisnis miras oplosan. Menjual minuman keras secara illegal memang melanggar hukum, sehingga tak jarang diadakan razia miras oleh pihak kepolisian. Razia miras cukup teratur dilakukan, namun tetap saja distribusi miras illegal berjalan lancer. Hal tersebut dikarenakan penjual miras menyembunyikan dagangannya, seperti warung sederhana yang sebenarnya menjual miras, penjual jamu pinggir jalan yang juga menjual minuman keras.
Peminum miras oplosan seharusnya belajar dari pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi. Tak sedikit peminum miras oplosan meninggal dunia ketika sedang pesta miras, mereka meninggalkan dan menyengsarakan anak istri serta keluarga demi “si miras oplosan”. Hal tersebut seharusnya dibuat cerminan sebelum terus menganggak miras oplosan.

Penyelesaian:
            Kebiasaan meminum minuman keras sudah seharusnya dihilangkan agar tidak terus menjalar kegenerasi yang selanjutnya, kerena sudah sangat jelas miras hanya membawa dampak negatif. Penyelesaian masalah miras oplosan yaitu dengan cara terus memberikan penyuluhan-penyuluhan dan informasi tentang bahaya dari miras oplosan. Pemerintah juga seharusnya lebih menguatkan hukum-hukum yang berhubungan dengan miras oplosan. Kegiatan merazia miras dari para pedagang harus dilakukan lebih efektif lagi agar tidak tertipu dengan kelicikan para produsen miras oplosan.
            Sebenarnya penyelesaian agar masyarakat tidak mengkonsumsi miras oplosan lagi bersumber dari diri sendiri masing-masing. Meskipun informasi bahaya miras oplosan yang akan menimpanya gencar diberikan, namun jika diri sendiri tidak mau mendengarkan dan menghiraukannya, maka berita korban meninggal dunia akibat berpesta miras oplosan akan terus kita dengar.